Selasa, 24 Juni 2014

Pengertian Debugging


DEBUGGING

Debugging adalah sebuah metode yang dilakukan oleh para pemrogram dan pengembang perangkat lunak untuk mencari dan mengurangi bug, atau kerusakan di dalam sebuah program komputer atau perangkat keras sehingga perangkat tersebut bekerja sesuai dengan harapan. Debugging cenderung lebih rumit ketika beberapa subsistem lainnya terikat dengan ketat dengannya, mengingat sebuah perubahan di satu sisi, mungkin dapat menyebabkan munculnya bug lain di dalam subsistem lainnya. 
Bug dengan terjemahan langsung ke bahasa Indonesia adalah serangga atau kutu.Bug merupakan suatu kesalahan desain pada suatu perangkat keras komputer atau perangkat lunak komputer yang menyebabkan peralatan atau program itu tidak berfungsi semestinya. Bug umumnya lebih umum dalam dunia perangkat lunak dibandingkan dengan perangkat keras.

Kenapa dinamakan bug?

Tahun 1945 sewaktu ukuran komputer masih sebesar kamar, pihak militer Amerika Serikat menggunakan komputer yang bernama “Mark 1″. Suatu hari komputer ini tidak berfungsi dengan semestinya, setelah komputer itu diperiksa ternyata ada suatu bagian perangkat keras di mana terdapat serangga yang tersangkut. Setelah serangga itu diangkat dari perangkat keras, komputer dapat berfungsi dengan baik. Maka sejak saat itu kata bug lekat dengan masalah-masalah pada komputer. Debugging adalah proses menghilangkan bug dari suatu program.
Pengujian perangkat lunak adalah proses yang dapat direncanakan dan ditentukan secara sistematis. Desain test case dapat dilakukan, strategi dapat ditentukan, dan hasil dapat dievaluasi berdasarkan harapan-harapan yang ditentukan sebelumnya.
Debugging terjadi sebagai akibat dari pengujian yang berhasil. Jika test case mengungkap kesalahan, maka debugging adalah proses yang menghasilkan penghilangan kesalahan. Perekayasa perangkat lunak yang mengevaluasi hasil suatu pengujian sering dihadapkan pada indikasi “simtomatis” dari suatu masalah pernagkat lunak, yaitu bahwa manisfestasi eksternaldari kesalahan dan penyebab internal kesalahan dapat tidak memiliki hubungan yang jelas satu dengan lainnya. Proses mental yang dipahami secara buruk yang menghubungkan sebuah symptom dengan suatu penyebab disebut debugging.
Proses Debugging
Debugging bukan merupakan pengujian, tetapi selalu terjadi sebagai bagian akibat dari pengujian. Proses debungging dimulai dengan eksekusi terhadap suatu test case. Hasilnya dinilai, dan ditemukan kurangnya hubungan antara harapan dan yang sesungguhnya. Dalam banyak kasus, data yang tidak berkaitan merupakan gejala dari suatu penyebab pokok tetapi masih tersembunyi, sehingga perlu ada koreksi kesalahan.
Proses debugging akan selalu memiliki salah satu dari dua hasil akhir berikut:

1.    Penyebab akan ditemukan, dikoreksi, dan dihilangkan, atau

2.    Penyebab tidak akan ditemukan.
Dalam kasus yang terakhir, orang yang melakukan debugging mungkin mencurigai suatu penyebab, mendesainsuatu test case untuk membantu kecurigaannya, dan bekerja untuk koreksi kesalahan dengan gaya yang iterative.
Beberapa karakteristik bug memberi kunci :

1.    Gejala dan penyebab dapat jauh secara geografis, dimana gejala dapat muncul didalam satu bagian dari suatu program, sementara penyebab dapat ditempatkan pada suatu sisi yang terlepas jauh.
2.    Gejala dapat hilang (kadang-kadang) ketika kesalahan yang lain dibetulkan.
3.    Gejala dapat benar-benar disebabkan oleh sesuatu yang tidak salah (misalnya pembulatan yang tidak akurat).
4.    Simpton dapat disebabkan oleh kesalahan manusia yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri.
5.    Gejala dapat merupakan hasil dari masalah timing, dan bukan dari masalah pemrosesan.
6.    Mungkin sulit untuk mereproduksi kondisi input secara akurat (misalnya aplikasi real time dimana pengurutan input tidak ditentukan).
7.    Gejala dapat sebentar-sebentar. Hal ini sangat umum pada system yang embedded yang merangkai perangkat lunak dan perangkat keras yang tidak mungkin dilepaskan.
8.    Gejala dapat berhubungan dengan penyebab yang didistribusikan melewati sejumlah tugas yang bekerja pada prosesor yang berbeda.

Selama debugging, kita menemukan kesalahan-kesalahan mulai dari gangguan yang halus (missal format output yang tidak betul) sampai katrastropis (misalnya kegagalan system yang menyebabkan kerusakan fisik atau ekonomis).
Sebagai akibat dari peningkatan keslahan, jumlah tekanan untuk menemukan kesalahan juga bertambah. Sering kali tekanan memaksa seorang pengembang perangkat lunak untuk membetulkan keslahan dan pada saat yang sama memunculkan lagi dua kesalahan baru.
Pertimbangan Psikologis
Sayangnya muncul banyak bukti bahwa kekuatan debugging adalah sifat bawaan manusia. Banyak orang yang cakap dalam hal ini, sementara banyak juga yang tidak. Menanggapi aspek manusia dari debugging. Shneiderman [SHN80] menyatakan :
Debugging merupakan salah satu dari berbagai bagian pemrograman yang membuat lebih frustasi. Debugging memiliki elemen pemecahan masalah atau pengganggu otak, yang bersama dengan penghindaran kesadaran bahwa Anda melakukan suatu kesalahan. Kekhawatiran yang meningkat dan keengganan untuk menerima, kesalahan akan meningkatkan kesulitan tugas. Sayangnya, ada keluhan yang sangat mendalam mengenai pembebasan dan pengurangan ketegangan ketika pada akhirnya bug ……… dikoreksi.
Meskipun mungkin sulit untuk mempelajari debugging, sejumlah pendekatan terhadap masalah tersebut dapat diusulkan. Kita akan melihat dalam sub bab selanjutnya.
Pendekatan-pendekatan Debugging
Tanpa memperhatikan pendekatan yang diambil, debugging memiliki satu sasaran yang diabaikan, untuk menemukan dan mengkoreksi penyebab kesalahan perangkat lunak. Sasaran tersebut direalisasi dengan suatu kombinasi evaluasi yang sistematis, intuisi, dan keberuntungan.
Bradley (BRA85) menggambarkan pendekatan Debugging dengan cara berikut :
Debugging adalah sebuah aplikasi langsung dari metodekeilmuan yang telah dikembangkan selama 2500 tahun. Dasar dari debugging adalah meletakkan sumber-sumber masalah (penyebab) dengan partisi biner melalui hipotesis kerja yang memperkirakan nilai-nilai baru yang akan diuji.
Ambillah contoh non-perangkat lunak sederhana, yaitu :
Lampu dirumah saya tidak bekerja. Bila tidak ada yang bekerja didalam rumah itu, penyebabnya tentu pada pemutus rangkaian utama atau sebab dari luar. Saya melihat sekeliling untuk melihat apakah lampu para tetangga juga mati. Saya memasukkan lampu yang dicurigai kedalam soket yang bekerja dan menyelidiki lampu rangkaian yang dicurigai. Begitulah berbagai pilihan hipotesa dan pengujian.
Secara umum, tiga kategoti pendekatan debugging dapat diusulkan (MYE79) :

1.    1. Gaya yang kasar (Brute force)
Kategori debugging brute force mungkin merupakan yang paling umum dan metode yang paling efisien untuk mengisolasi penyebab kesalahan perangkat lunak. Kita mengaplikasikan metode debugging brute force bila semua yang lain telah gagal. Dengan menggunakan filosofi ”biarkan komputer menemukan kesalahan”, tempat sampah memori dipakai, penelusuran runtime dilakukan, dan program dibebani dengan statemen WRITE. Kita mengharapkan bahwa dimanapun didalam rawa informasi yang diproduksi, kita akan menemukan suatu kunci yang akan membawa kita kepada penyebab kesalahan. Meskipun banyaknya informasi yang dihasilkan pada akhirnya akan membawa kita meraih sukses, lebih sering dia menyebabkan kita menghambur-hamburkan usaha dan waktu. Kita harus memikirkannya terlebih dahulu.

1.    2. Penelusuran balik (backtracking)
Backtracking adalah pendekatan debugging yang sangat umum yang dapat digunakan secara sukses didalam program yang kecil. Mulai pada sisi dimana suatu gejala diungkap, kode sumber ditelusuri balik (secara manual) samapai sisi penyebab ditemukan. Sayangnya, bila jumlah baris sumber bertambah, maka jumlah jalur balik potensial dapat sangat banyak.

1.    3. Eliminasi penyebab
Cause elimination dimanisfestasikan oleh induksi atau deduksi serta mengawali konsep partisi biner. Data yang berhubungan dengan kejadian kesalahan dikumpulkan untuk mengisolasi penyebab potensial. Hipotesis penyebab dibuat dan data digunakan untuk membuktikan penolakan hipotesis tersebut. Sebagai alternatif, daftar semua penyebab yang mungkin dikembangkan dan dilakukan pengujian untuk mengeliminasi masing-masing kesalahan. Jika pengujian awal menunjukkan bahwa suatu hipotesis penyebab memberikan gambaran hasil yang jelas, maka data itu disaring sebagai usaha untuk mengisolasi bug.
Masing-masing pendekatan debugging tersebut dapat ditambah dengan piranti debugging. Kita dapat mengaplikasikan berbagai kompiler debugging yang luas, bantuan debugging yang dinamis (tracer), generator test case, ruang sisa memori dan peta cross-reference. Namun piranti bukanlah pengganti bagi evaluasi yang berhati-hati yang didasarkan atas dokumen desain perangkat lunak yang lengkap dan kode sumber yang jelas.
Sekali bug ditemukan, bug harus dibetulkan. Tetapi seperti telah kita catat, koreksi terhadap suatu bug dapat memunculkan kesalahan lain sehingga lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
Van Vleck (FAN89) mengusulkan tiga pertanyaan sederhana yang harus diajukan kepada perekayasa perangkat lunak sebelum melakukan koreksi yang menghilangkan penyebab suatu bug, yaitu :

1.    1. Apakah penyebab bug direproduksi didalam bagian lain program tersebut?
Dalam berbagai situasi, kesalahan program disebabkan oleh sebuah contoh logika yang keliru yang dapat dibuat ulang ditempat lain. Pertimbangan eksplisit dari contoh logika tersebut akan menghasilkan penemuan kesalahan yang lain.

1.    2. Apa ”bug selanjutnya,” yang akan dimunculkan oleh perbaikan yang akan dibuat?
Sebelum koreksi dibuat, kode sumber (atau lebih baik,desain) harus dievaluasi untuk memperkirakan pemasangan logika dan struktur data. Bila koreksi akan dilakukan pada bagian program yang akan dirangkai, maka harus ada perhatian khusus bila banyak perubahan dilakukan.

1.    3. Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari bug ini didalam tempat pertama?
Pertanyaan ini merupakan langkah pertama untuk membangun pendekatan jaminan kualitas perangkat lunak statistik. Bila kita mengkoreksi proses dan produk, bug akan dihilangkan dari program yang ada dan dapat dieliminasi dari semua program selanjutnya.

(Sumber : http://revoluthion.wordpress.com/2009/10/07/debugging-pengertian/ )

Kamis, 12 Juni 2014

Instalasi Software (Perangkat Lunak)

instalasi software komputer

Seiring makin berkembangnya teknologi dalam dunia Teknologi Informasi, software komputer juga mengalami banyak kemajuan. Dari yang awalnya hanya software untuk kebutuhan administrasi saja, sekarang berkembang dengan munculnya software dalam segala bidang kehidupan.

Misalnya saja software untuk desain gambar, software untuk mengedit video, software untuk mengatur pekerjaan industri, software untuk melihat perubahan kesehatan, hingga sampai software untuk mengingatkan kita tentang suatu acara. Dengan makin banyaknya software komputer yang semakin berkembang dari waktu ke waktu, tentu saja akan mempermudah pekerjaan manusia.

*Pengertian Software*

Pengertian software menurut bahasa adalah perangkat lunak yang ada pada komputer. Sedangkan pengertian software menurut istilah adalah kumpulan perintah yang digunakan di dalam komputer yang berguna untuk mempermudah hubungan komunikasi antara komputer dengan penggunanya. Di dalam software ini terdapat bermacam-macam perintah yang sudah terprogram dan bisa digunakan oleh pengguna komputer dengan leluasa. Misalnya saja perintah save untuk menyimpan, perintah copy untuk menyalin, perintah paste untuk menempel, dan juga perintah-perintah lainnya yang berbeda antara software komputer satu dengan software komputer yang lain.

Tampilan perintah juga berbeda antara software yang satu dengan yang lain. Ada software komputer yang menampilkan perintah berupa tampilan teks, tetapi ada juga software komputer yang menampilkan perintah berupa tampilan gambar. Masing-masing perintah tersebut tentu saja berisi perintah yang sama. Dengan adanya perintah-perintah ini, pengguna komputer bisa dengan mudah melakukan apa yang menjadi keinginannya.

*Penggunaan Software*

Semua software komputer bisa digunakan sesuai dengan perintah dari penggunanya. Karena itu kehebatan suatu software tergantung dari penggunanya. Jika seorang pengguna mempunyai keahlian yang tinggi dalam menggunakan suatu software, maka pekerjaan yang dihasilkannya tentu saja akan mempunyai kualitas yang tinggi juga. Lain halnya jika seorang pengguna kurang memiliki kemampuan dalam menggunakan software, maka tentu saja hasil pekerjaan yang digunakannya tentu saja akan berkualitas kurang bagus.

Kita bisa menggunakan software komputer sesuka hati kita tanpa perlu takut akan merusakkan software. Karena software tidak akan rusak ketika digunakan asalkan tidak menghapus program-program yang ada di dalam software. Hal tersebut memungkinkan kita untuk mempelajari software secara otodidak.

Saat belajar menggunakan software komputer, cobalah semua fasilitas yang disediakan oleh software komputer yang kita pakai  agar kita mengetahui fungsi dari masing-masing fasilitas yang ada di dalam software komputer yang sedang kita pelajari. Hal tersebut akan membantu kita lebih cepat memahami penggunaan suatu software komputer.

*Installasi Software *

Sebelum menggunakan suatu software komputer, terlebih dahulu kita harus menginstall software yang ingin kita gunakan tersebut ke dalam komputer kita. Proses installasi adalah memasang software komputer ke dalam perangkat keras komputer agar perintah-perintah yang ada di dalam software bisa digunakan dan sesuai dengan sistem komputer yang ada. Dalam proses installasi ini biasanya sudah ada petunjuk cara penginstallan dari pihak produsen software. Biasanya suatu software komputer didistribusikan dalam bentuk file installer untuk mempermudah pendistribusian.

Agar dapat berfungsi optimal, software harus didukung oleh sistem operasi sebagai platform dan penghubung dengan hardware. Sistem operasi atau operating system adalah seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. Sistem operasi adalah jenis yang paling penting dari perangkat lunak sistem dalam sistem komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada komputer mereka, kecuali program aplikasi booting. Satu sistem operasi yang amat populer adalah WindowsXP dan berikut adalah urutan (paling efektif) instalasi komputer windows XP dan aplikasi lainnya :

1. Sebelum memulai proses instalasi kita harus mensetting BIOS dulu, tepatnya kita setting boot option. Atur boot pertama ke CDROM (karena kita menggunakan CD sebagai bootable media) kemudian boot kedua ke Harddisk, setelah itu save setting dan Restart komputer.

2. Tekan sembarang tombol ketika monitor menampilkan "press any key to boot from c", maka monitor akan menampilkan proses awal instalasi windows. Setelah proses selasai maka akan sampai pada proses partisi. Tips untuk Harddisk yang masih baru (belum pernah di partisi), buatlah satu partisi dulu (primary partition) kemudian dihapus dan buat partisi lagi sesuai jumlah partisi yang kita inginkan. Hal ini bermaksud agar drive letter partisi (yang lebih dari satu) bisa berurutan (seperti C “ D “ E dan seterusnya) meskipun bisa kita sesuaikan nantinya setelah windows selesai terinstall.

3. Setelah proses partisi selesai dilanjutkan proses formatting Harddisk dan copying installation file di Harddisk, kemudian komputer akan otomatis melakukan restart (setelah proses copying selesai).

4. Pada proses berikutnya kita akan diminta memasukkan user name, organization dan product key pada windows yang kita install tadi, dan proses instalasi akan berlanjut kembali dan komputer akan melakukan reboot untuk kedua kalinya.

5. Windows Xp sudah terinstall, berikutnya kita lanjutkan dengan menginstall driver motherboard. Pada umumnya setiap motherboard pasti memiliki driver dan disertakan saat pembelian. Tetapi kadang tidak terlalu diperhatikan sehingga akhirnya rusak atau bahkan hilang entah kemana. Jika hal ini terjadi maka kita akan kesulitan untuk menginstall semua driver motherboard. Urutan dalam menginstall driver motherboard sebaiknya diawali dengan menginstall chipset terlebih dahulu, maksudnya untuk meminimalkan kesalahan saat instalasi. Kemudian diikuti VGA Card, Sound Card, LAN Card dan seterusnya.

6. Setelah semua driver terinstall dilanjutkan dengan aplikasi windows. Disarankan program security didahulukan (seperti Antivirus, Anti malware, Anti Trojan) baru dilanjutkan aplikasi yang lain seperti Office, Photoshop, Corel dan sebagainya. Hal ini untuk menghindari jika ada file dalam installer aplikasi tadi yang mengandung malware, virus atau trojan.

*Mendapatkan Software*

Software komputer bisa kita dapatkan secara  gratis ataupun berbayar. Software  untuk system operasi Linux biasanya bisa kita dapatkan secara gratis dengan cara download dari internet. Sedangkan untuk sistem operasi Windows ataupun Machintosh biasanya kita harus membayar untuk mendapatkan suatu software, walaupun banyak juga software Windows maupun Machintosh yang bisa kita dapatkan secara  gratis.

Satu hal yang perlu kita perhatikan sebelum memilih software yang ingin kita install ke dalam komputer kita adalah spesifikasi komputer yang dibutuhkan oleh software tersebut agar bisa bekerja dengan baik. Jangan sampai spesifikasi komputer yang kita pakai berada di bawah standar spesifikasi yang dibutuhkan oleh software karena hal tersebut akan membuat software komputer tidak bisa bekerja maksimal, atau bisa juga software tersebut sama sekali tidak bisa diinstall di komputer kita.
(Sumber : http://onlinejobindo.weebly.com/instalasi-software-komputer.html )

Perawatan PC (Personal Komputer)

Saat Ini Komputer sudah menjadi kebutuhan Primer dimasyarakat, penggunaan komputer saat ini
sudah sangat diperlukan apalagi dengan adanya teknologi internet yang memungkinkan untuk menjelajah informasi di dunia secara cepat. Dalam penggunaan computer jenis PC (Personal Computer). PC merupakan kumpulan beberapa komponen yang saling terhubung didalamnya sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat berfungsi dalam berbagai hal . adapun computer PC memerlukan Perawatan seperti halnya dengan barang-barang elektronik lainnya. Perawatan ini dilakukan agar komponen dalam PC tetap awet dan tahan lama. Dalam melakukan perawatan PC, harus memenuhi bebrapa komponen didalammnya seperti memiliki perlengkapan perawatan, dan perlengkapan untuk melakukan troubleshooting pada PC. Berikut adalah cara melakukan perawatan PC dan aspek-aspek apa saja yang harus dipenuhi untuk memulai melakukan Perawatan PC.
A.      PERLENGKAPAN
Seperti Halnya Melakukan Perakitan PC, peralatan yang diperlukan sama dengan yang dilakukan untuk melakukan Perawatan PC namun dalam melakukan Perawatan terdapat hal-hal yang perlu ditambahkan. Berikut peralatan yang diperlukan dalam melakukan Perawatan PC.
1.      Obeng (+/-)
Obeng digunakan untuk membuka Komponen-komponen dalam PC, dikarenakan komponen-komponen tersebut menggunakan Baut agar dapat melekat dengan keras pada badan casing, obeng yang digunakan berupa obeng (+) dan obeng (-)
2.      Kaos Tangan Lateks
Kaos tangan lateks digunakan agar komponen-komponen yang dipegang menggunakan tangan tidak tersentuh langsung dengan komponen karena adanya kaos tangan ini, kaos tangan ini juga akan mempermudah dalam melakukan perawatan dikarenakan tidak ada batasan dalam menyentuh komponen pada PC.
3.      Grounding
Grounding atau pentanahan digunakan untuk menetralkan listrik statis yang ada pada tangan, listrik statis ini dapat merusak komponen pada PC sehingga jika dalam melakukan Perawatan, komponen PC tetap awet dan tahan lama.
4.      Tis Pengikat
TIS pengikat merupakan perlengkapan yang digunakan untuk merapikan kabel yang ada pada komponen  PC, Tis ini juga akan mempermudah untuk mengenal alur kabel dalam komponen PC.
5.      Tissue kering
Tissu merupakan komponen yang sangat diperlukan dalam melakukan Perawatan PC, tissue ini nantinya akan digunakan untuk membersihkan komponen-komponen keras dalam PC
6.      Blower
Blower ini  digunakan untuk menghilangkan debu soft yang susah dihilangkan dengan menggunakan Tissu, blower ini akan betul-betul menghilangkan semua debu yang ada pada perangkat PC. jika tidak terdapt Blower anda dapat menggunakan Kuas namun jika menggunakan kuas tidak akan membersihkan bagian-bagian sulit pada komponen PC.
B.      PERWATAN KOMPONEN PC

            sebelum anda melakukan Perawatan, anda pertama-tama anda  harus mengerti dan memahami secara langsung cara untuk melakukan perakitan PC karena dalam melakukan Perawatan PC anda diharuskan untuk melepas semua perangkat-perangkat yang ada dalam casing. Berikut komponen-komponen yang harus menjalani proses perawatan dan cara melakukan perawatan pada komponen tersebut.

1. HARDISK
     Hardisk Merupakan Media Penyimpana dalam PC, dalam melakukan Perawatan Pada Hardisk Anda tidak perlu membuka komponen yang ada dalam hardisk tersebut karena didalam hardisk tersebut tidak terdapat udara sehingga jika anda membuka komponen dalam hardisk maka hardisk yang anda gunakan akan rusak karena adanya kontak langsung dengan udara. Yang perlu anda bersihkan hanya pada bagian papan PCB hardisk dan menggosok bagian pin hardisk dengan menggunakan Penghapus Pensil.
2. Mainboard
     Mainboar merupakan tempat tertancapnya semua komponen-komponen pada PC mainboard merupakan bagian utama pada PC, dalam melakukan perawatan pada mainboard anda harus menghilangkan semua debu yang ada pada mainboard dengan menggunakan Blower atau kuas, dengan ini Mainboard akan bersih dan tidak ada debu yang dapat merusak komponen pada Mainboard.
3. RAM
     Ram Merupakan tempat penyimpana cache memory pada prosessor yang merupakan alat untuk membantu kinerja prosessor, dalam melakukan Perawatan pada RAM anda hanya perlu menggosok pin pada RAM dengan menggunakan karet penghapus dan juga pada bagian slotnya dibersihkan dengan menggunakan kuas.
4. heatsink dan Kipas heatsink
     Dalam melakukan perawatan PC bagian Heatsink merupakan bagian terpenting untuk dibersihkan, dimana terdapat banyak debu pada bagian dalam heatsink, cara membersihkannya, anda bisa menggunakan blower atau kuas untuk membersihkan bagian yang susah untuk dijangkau
5. Prosessor
     Pada Prosessor anda tidak perlu melepasnya dari socket untuk menjaga keamanan dalam melakukan Perawatan, yang perlu untuk menerima perawatan hanya pada bagian Pasta prosessor, gantilah dengan Pasta yang baru. (Jangan Menggunakan Pasta gigi)

6. Casing
     Casing merupakan tempat terpasangnya semua komponen pada PC, dalam melakukan perawatan Gunakanlah Blower untuk membersihkan semua area yang ada pada bagian dalam casing terutama tempat dudukan mainboard.

7. Keyboard
     Keyboard Merupakan komponen yang digunakan untuk meng-input data pada computer, yang perlu untuk dibersihkan yaitu pada bagian sela-sela pada tombol keyboard, gunakanlah blower atau kuas untuk membersihkannya.



Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem
Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :
  • POST (Power-On Self-Test)
  • Diagnosa umum (routine)
  • Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan
1. Langkah-langkah POST
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :
  • Kode kesalahan   : dua sampai lima digit angka
  • Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa
    pesan yang menunjukkan problemnya)
  • Kode beep             : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :
  1. Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal
  2. Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.
  3. Tes Timer 1: Timer 1  8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah,   pengecekan pada pencacah.
  4. Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
  5. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.
  6. Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.
  7. Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan  stack-stack kesalahan interupsi.
  8. Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
  9. Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
  10. Tes DRAM di atas 16KB:  pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.
  11. Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
  12. Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
  2. Test 2 (Extended System):  cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah  c-h)
  3. Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah  i)
  4. Test 4 (Memory):  cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah  j)
  5. Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah  k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan
    hard disk (langkah  l)
2. Pesan Kesalahan Selama POST
  1. Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.
  2. Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.
  3. Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.
  4. Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  5. Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.
  6. Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.
Troubleshooting Motherboard
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.
1.  Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkin terjadi
Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang  mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
  • ‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
  • ‹ Cek sambungan kabel keyboard.
  • ‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
  • ‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
  • ‹ Cek semua daughter board  atau card yang terpasang pada slot
    I/O
  • ‹ Cek sambungan saklar reset
  • ‹ Cek posisi kunci keyboard
  • ‹ Cek semua IC yang terpasang
  • ‹ Cek disket boot di drive A
  • ‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.
b).  Procedure Diagnosa dan Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar ?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
  • Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.
  • Jika tidak ada signal  I/O CH RDY dan  I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
  • Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU
  • Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.
Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.
Cek Cek Keyboard
  • Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
  • Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada
    jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:
1. Untuk jenis TX
Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
2. Untuk jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin  14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. Kemungkinan Kerusakan
Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good
4. Procedure dan troubleshooting
Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter.  Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.
Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.
Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.
Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.
Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.
Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.
Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.
Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :
  • 83-Key PC Keyboard
  • 84-Key AT Keyboard
  • 84-Key Space-Saving Keyboard
  • 101-Key Keyboard
  • Other Keyboard Styles
Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :
  • Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci
  • Kode karakter dari  setiap karakter penutup kunci
  • Kuncinya kode pembacaan
  • Angka desimal tempat kunci
Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
  • tersumbat kotoran
  • per atau plat saklarnya lemah
  • jalurnya putus
  • rusaknya chip yang ada didalamnya
Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
  • melepas penutup kunci
  • membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya
  • memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
  • menutup kembali penutup kunci seperti semula
Troubleshooting Keyboard Bag-2
  • Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :
  • Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)
  • Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka
  • Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.
  • Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip
Kemungkinan Kerusakan :
  • Keyboard tidak beroperasi penuh
  • Beberapa kunci tidak berfungsi
  • Kunci rusak atau tertekan
  • Kerusakan interface keyboard
  • Kerusakan konektor keyboard
  • Kerusakan kabel keyboard
Procedure dan troubleshooting :
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk
itu ganti konektor keyboard.
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian
disambung.
Pemakaian Software Diagnostik
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.
(Sumber : http://efiajja.blogspot.com/2013/05/perawatan-pc.html )